Madu Jayawijaya Urutan Dua Di Dunia
Pelatihan paska panen Lebah Madu se- Kabupaten Jayawijaya selam dua hari 5-6 November yang didikuti sebanyak 50 orang peserta yang adalah peternak Lebah Madu dari beberapa Distrik diantaranya Distrik Wamena, Walelagama, Siepkosy, Hubykosy, Wouma, Walesi, Asolokobal, Asotipo, Kurulu, Asologaima dan Piramid. Secara resmi dibuka Bupati Kabupaten Jayawijaya Wempi Wetipo, S.Sos., SH., M.Par yang diwakili Asisten III Tonny Mayor S,Pd MM di Aula Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan.
Kegiatan ini juga bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan para petani agar lebih trampil mampu dalam mengembangkan usahanya,memperbaiki dan mempertahankan kualitas Madu dengan penanganan paskah panen yang benar.
Merangkul para peternak lebah madu dengan berkomitmen menjaga kualitas Madu Jayawijaya
Dalam sambutan Bupati Wempi Wetipo yang dibacakan Asisten III Tonny Mayor mengatakan bahwa, pembangunan peternakan di kabupaten Jayawijaya merupakan bagian Integral dari pembangunan pertanian dalam arti luas dan tetap mengacu pada visi dan misi yaitu pemanfaatan sumberdaya peternakan secara optimal, sehingga dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu mengelola potensi yang ada.
Lebih jauh Bupati Jayawijaya mengatakan bahwa produksi madu yang dihasilkan dari kabupaten Jayawijaya merupakan Madu yang mempunyai kuallitas terbaik Nomor satu baik secara Nasional maupun tingkat Asia dan Nomor Dua ditingkat Dunia berdasarkan hasil penelitian DR.Dennis Anderson ahli perlebahan dari Australia. Keunggulan itu ditentukan karena Madu Jayawijaya, masih Bio atau belum terkontaminasi dengan zat kimia karena pakannya masih
betul-betul alami (Tidak diberikan makanan tamnbahan) dan mempunyai kadar air yang rendah dibawah 20% Untuk itu diharapkan bagi para peserta atau para peternak lebah supaya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga nantinya dapat diterapkan,juga diharapkan agar para peternak harus mandiri dan jangan terlalu menggantungkan diri kepada pemerintah daerah. (Titus Bongapon, Humas)